BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Lansia
adalah bagian dari proses tumbuh kembang, dimana seseorang mengalami kemunduran
fisik, mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011). Menurut Badan Pusat
Statistik (2011) populasi lansia 1,94% dan tahun 2012 (1,95%). Rata-rata
pertambahan populasi setiap tahun 1,94%, dan diprediksikan 2020 (11,20%), hal
ini memerlukan perhatian karena lansia merupakan kelompok yang beresiko dan
rentan terkena masalah kesehatan seperti hipertensi, dan diperkuat dengan
kebiasaan merokok.
Kelompok beresiko (at risk) adalah sekelompok orang yang memiliki peluang resiko
terjadinya masalah kesehatan atau penyakit tertentu baik ada maupun tidak
adanya faktor yang berkonstribusi. Association
of state and Territorial Health Offices (ASTHO, 2008 dalam Bittikaka, 2012)
mendefinisikan at risk berhubungan
dengan faktor-faktor yang meningkatkan seseorang memperoleh suatu penyakit.
Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok resiko tinggi adalah kelompok yang
memiliki peluang terjadinya sakit akibat faktor resiko yang menyertai.
Apriana (2012) melaporkan bahwa jumlah
perokok di dunia 41,6%. Menurut Rikesdas
(2010) jumlah perokok di Indonesia 34,7%
di Papua 37,1%. Angka ini lebih
rendah dari dunia tetapi lebih tinggi dari angka nasional. Oleh sebab itu memerlukan perhatian karena
rokok berisiko terhadap kejadian hipertensi.
Hipertensi merupakan kondisi ketika
seseorang mengalami kenaikan tekanan darah baik secara lambat atau mendadak.
Menurut Kemenkes (2013) prevalensi penderita hipertensi diprediksikan tahun
2025 sebanyak 29% didunia, 31,7% di Indonesia. Menurut Institute Of Medicine (2011) salah satu indikator 2020 adalah
mengurangi proporsi penggunaan tembakau pada lansia.
Kemenkes (2013) menyatakan bahwa
hipertensi merupakan faktor resiko utama kematian akibat Penyakit Tidak Menular
di dunia dan meningkat dari 41,7% menjadi 60%. Hipertensi disebut sebagai “sillent killer” karena terjadi tanpa
tanda dan gejala. Sebanyak 76,1% populasi tidak sadar telah menderita
hipertensi. Apabila hipertensi tidak segera diobati akan mengakibatkan
komplikasi penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.
World
Health Organisation (WHO, 2011) melaporkan
bahwa penyebab kematian lebih dari 5 juta per tahun dan diperkirakan 10 juta
tahun 2020, 70% diantaranya berada dari negara berkembang. Kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan
ketika memiliki tekanan darah tinggi akan sangat berbahaya dan memicu penyakit
yang berkaitan dengan jantung dan darah.
Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan hipertensi menduduki urutan kedelapan dari 10
besar penyakit di Kabupaten Jayapura periode 2012. Penderita hipertensi di
Puskesmas Sentani 6,9% lebih tinggi dari Puskesmas Harapan 6.8% dan Puskesmas
Dosay 6,14%, dari data tersebut maka peneliti memilih Puskesmas Sentani sebagai
tempat penelitian karena tingginya proporsi lansia dengan hipertensi.
Melihat dari latar belakang dan data yang diperoleh bahwa
angka kejadian hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan faktor
gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok. Hal ini mendorong
peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang penyebab sehingga dapat terjadi
hipertensi pada seseorang khususnya pada lansia. Karena itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “Gambaran Perilaku Merokok Pada Lansia
Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani”.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah:
“Bagaimana Gambaran Perilaku Merokok Pada
Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani”.
I.3 TUJUAN PENELITIAN
a.
Tujuan Umum
Untuk
mengetahui gambaran perilaku merokok pada lansia dengan hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sentani.
b.
Tujuan Khusus : Mengidentifikasi
1.
Karakteristik lansia dengan
hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Sentani
2.
Karakteristik prilaku merokok peda
lansia dengan hipertensi mencakup; pengetahuan, sikap dan tindakan di Wilayah
Kerja Pusekesmas Sentani.
I.4 MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi
Dinas Kesehatan
Hasil penelitian ini
dapat dijadikan masukkan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan di bidang kesehatan di
masa mendatang khususnya dalam kejadian hipertensi.
b. Bagi
Responden
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap
kejadian hipertensi.
c. Bagi
peneliti
Dapat menjadi pedoman
bagi peneliti dalam ilmu keperawatan khususnya tentang bahaya rokok terhadap
kejadian hipertensi.
d. Bagi
peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai acuan untuk pneliti selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar